Menu

Mode Gelap
Perputaran Ekonomi di West Java Festival 2024 Capai Rp70 Miliar Sekda Herman Suryatman: Fokus pada Program Utama untuk Peningkatan Indeks Kualitas Air Pemprov Jabar – Lembaga Penyiaran Kolaborasi Siap Produksi Bersama Konten Siaran Edukatif untuk Pilkada Anteng BIJB Buka Penerbangan Majalengka – Singapura Bey Machmudin Dorong Kecamatan Jadi Pusat Penggerak Pembangunan Daerah

Beranda · 12 Feb 2024 14:12 WIB

Beras Mahal dan Langka, Ini Sebabnya Kata Disperindag Jabar…


					Beras Mahal dan Langka, Ini Sebabnya Kata Disperindag Jabar… Perbesar

BANDUNG (Pajajaran Ekspres) – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengungkapkan, mahalnya harga beras saat ini disebabkan belum adanya panen raya.

Bahkan akibatnya, tidak hanya mahal tetapi juga terjadi kelangkaan untuk kelas beras medium dan premium di minimarket maupun ritel.

“Intinya kosong, karena harga tinggi. Masa tanam bergeser, belum ada panen raya sekarang. Ini karena dampak El Nino kemarin yang panjang,” ujarnya saat dihubungi, Senin 12 Februari 2024.

Kendati demikian, Noneng mengaku telah berkoordinasi bersama Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jabar dan Bulog terkait kelangkaan ini.

Baca Juga :  Ini Kata Disperindag Jabar, Sikapi Adanya Temuan Gas 3 KG Tidak Sesuai Takaran

“Kami sudah berkomunikasi dengan Aprindo dan Bulog terkait kelangkaan beras di pasar ritel,” ucapnya.

Mengenai ketersediaan beras, Noneng menerangkan sejauh ini Bulog mengklaim masih terbilang aman untuk di pasar tradisional, walaupun harganya tinggi. Berbeda dengan ritel atau minimarket yang langka ketersediaannya, karena tidak bisa menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Stok tersedia. Namun harga cukup tinggi, di pasar rakyat itu barang lengkap. Namun harganya sudah di atas HET. Ini sebabnya ritel (kosong) karena ritel tidak bisa menjual di atas HET,” terangnya.

Bulog juga memastikan kata dia, jika dalam dua hari ke depan distribusi akan berjalan lancar. Bulog pun akan menggelontorkan stok beras yang ada, ke pasar ritel.

Baca Juga :  Pemprov Jabar Targetkan Tahun Ini Gunakan Produk Dalam Negeri Minimal 95 Persen

Berdasarkan pantauan Indag Jabar, harga beras medium dan premium melewati HET. Noneng mencatat, HET beras medium yang sebelumnya Rp10.900 per kilogram kini sudah mencapai Rp14.000 per kilogram.

Sementara HET premium Rp13.900 per kilogram sudah menyentuh Rp16.00p per kilogram. Noneng berharap situasi ini segera terkendali meski panen raya baru akan berlangsung pada April mendatang. “El Nino dampaknya panjang, biasanya panen raya itu Februari. Saya juga mau memastikan apakah ada daerah yang sudah bisa panen,” tutupnya.

Artikel ini telah dibaca 104 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Mendikdasmen : Inisiatif Jasa Raharja dan Korlantas Polri hadirkan Kurikulum Pendidikan Lalu Lintas untuk Pelajar adalah Langkah Awal Membangun Generasi Indonesia Emas 2045

11 Januari 2025 - 16:40 WIB

Jasa Raharja Hadiri Rapat Forum Komunikasi Lalu Lintas Kabupaten Cirebon

10 Januari 2025 - 19:25 WIB

Jasa Raharja Hadiri Rapat Forum Komunikasi Lalu Lintas Kabupaten Cirebon

10 Januari 2025 - 19:12 WIB

Jasa Raharja Perwakilan Purwakarta Menghadiri Giat Forum Komunikasi Lalu LINTAS (FKLL)

10 Januari 2025 - 19:08 WIB

Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban yang Tertabrak Bus Pariwisata di Kota Batu, Malang

10 Januari 2025 - 10:40 WIB

Rangkaian HUT ke-52, PDI Perjuangan Jawa Barat Ziarah ke Makam Ki Marhaen

9 Januari 2025 - 14:34 WIB

Trending di Berita Daerah