Menu

Mode Gelap
Nahdliyin Muda Usulkan Ridwan Kamil-Ono Surono di Pilgub Jabar 2024 Sekda Herman Suryatman: Operasi Pasar Bersubsidi Tuntas H-4 Lebaran Pastikan Keselamatan dan Kenyamanan, Perhatikan Aturan Bagasi Penumpang Whoosh Sehari Dilantik, Sekda Herman Suryatman Langsung Rapat secara Maraton Bey Machmudin Harap Kontribusi Bank BJB Semakin Besar dalam Pembangunan Jabar

Beranda · 12 Feb 2024 15:07 WIB

Namanya Disebut Dalam Film Dirty Vote, Bey Machmudin Tegaskan Tetap Netral Sejak Awal


					Namanya Disebut Dalam Film Dirty Vote, Bey Machmudin Tegaskan Tetap Netral Sejak Awal Perbesar

BANDUNG (Pajajaran Ekspres ) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin disebut-sebut dalam film Dirty Vote, yang tengah viral.

Penunjukannya sebagai Pj Gubernur Jabar oleh Presiden Joko Widodo dinilai janggal, menurut Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari, dalam film Dirty Vote tersebut.
Menyikapi hal ini, Bey Machmudin menegaskan bahwa dirinya netral sejak awal. Bahkan tak segan dirinya meminta bukti, bila ada keterlibatannya yang mendukung salah satu pihak di Pemilu 2024.
“Sejak awal saya netral, tidak pernah berpihak. Jadi teman-teman silakan lihat, kapan saya berpihak pada pihak tertentu. Saya netral dari awal,” tegas Bey Machmudin di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 12 Februari 2024.
Lebih lanjut dia mengatakan, mengenai film Dirty Vote ini pihaknya enggan menyikapi lebih dalam karena Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri harus netral sesuai peraturan berlaku.
Sekaligus memastikan pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan kondusif di Jawa Barat, walaupun dia tidak menampik penunjukannya sebagai Pj Gubernur atas perintah Presiden Jokowi.
“Kami selaku ASN, TNI, Polri tidak mungkin berkomentar karena kami netral. Terkait saya ada di situ memang betul saya dari Presiden, tapi saya netral sejak awal dan tidak pernah berpihak,” ucapnya.
Sebelumnya Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari menjelaskan, kejanggalan yang terjadi dalam penunjukan penjabat gubernur oleh Jokowi. Presiden berwenang menunjuk penjabat gubernur sekaligus memberi pengaruh luar biasa dalam penunjukan pejabat bupati dan wali kota. Kewenangannya di Menteri Dalam Negeri yang kemudian mendapat restu dari Presiden.
“Gambaran ini menunjukkan sebaran penunjukan pejabat bupati, wali kota, sekaligus gubernur di seluruh Indonesia. Hanya saja, kalau kita lihat peran dari Pak Tito karnavian sebagai Mendagri dan restu dari presiden dalam penunjukkan pejabat kepala daerah pada dasarnya mereka tidak mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi,” jelas Feri.
Feri kemudian mencontohkan Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin. Ia pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Biro kesekretariatan presiden di 2016 dan kemudian menjadi Deputi kesekretariatan presiden di 2021.
Lalu, ada Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, yang merupakan kepala kesekretariatan presiden di 2017. Ada juga Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, yang pernah menjadi Kapolresta Surakarta tahun 2010, saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo.
Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Jasa Raharja Turut Dalam Kegiatan Pelaksanaan Penambahan Loket Khusus Pendaftaran Kendaraan Listrik di Samsat Rancaekek

18 Mei 2024 - 09:29 WIB

Koordinasi Jasa Raharja Jawa Barat Dengan Bapenda Jawa Barat

17 Mei 2024 - 20:24 WIB

Jasa Raharja Jawa Barat Menghadiri Rapat Koordinasi Tim Pembina Samsat Provinsi Jawa Barat

17 Mei 2024 - 19:56 WIB

Jasa Raharja Purwakarta dan SMKN Darangdan Purwakarta melaksanakan kegiatan Pengajar Peduli Keselamatan Berlalu Lintas (PPKL)

16 Mei 2024 - 21:26 WIB

Tingkatkan Kepatuhan Masyarakat Jasa Raharja Dan Tim Pembina Samsat Kota Bekasi Gelar Sosialisasi Di Kelurahaan Jatiwaringin

16 Mei 2024 - 20:31 WIB

Jasa Raharja Kabupaten Bandung Santuni Ahli Waris Kecelakaan di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat

16 Mei 2024 - 09:32 WIB

Trending di Berita Daerah