BANDUNG – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengaku sedih, karena masih banyak lansia yang banting tulang di masa tuanya.
Padahal kata Bey Machmudin, sejatinya para lansia di masa tuanya harus lebih banyak menikmati hidup dan bukan bekerja mencari nafkah.
Terlebih berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2022 lalu, ada 5,7 juta lansia masih harus bekerja menopang 11,1 juta generasi milenial dan generasi Z.
“Generasi muda harus lebih bertanggungjawab dan menghormati para lansia,” kata Bey Machmudin dalam sambutannya pada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional Tingkat Jabar 2024, di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 19 Juni 2024.
5,7 juta lansia tersebut lanjut dia, bekerja di sektor formal dan informal. Dimana mayoritas di sektor informal seperti pedagang dan buruh tani.
“Di data itu, Jawa Barat urutan ke empat. Jadi masih banyak lansia yang bekerja. Sektor formal 20 persen, sisanya informal,” ucapnya.
Bey Machmudin berharap, generasi muda sejatinya jangan sampai membiarkan para lansia masih bekerja di usia senja mereka. Apalagi harus menjadi tulang punggung, untuk memenuhi kebutuhan nafkah harian di rumah.
“Intinya saya ingin, kalaupun mereka bekerja. Supaya hanya ada kegiatan, tapi jangan sampai jadi tulang punggung keluarga. Sangat prihatin, sedih juga,” tandasnya.