SUMEDANG — Tahun 2023 ini, Jalan Lingkar Utara Bendungan Jatigede tersambung dengan Jalan Sumedang-Wado di Pasirringkik.
Pemerintah pusat sudah menganggarkan Rp. 56,4 miliar untuk pembangunan jalan lingkar Utara Jatigede mulai dari Blok Karamat-Gunung Julang sampai dengan Jalan Sumedang-Wado.
“Sebuah perjuangan yang panjang. Akhir Tahun 2018, saat Sekjen Kementerian PUPR saat itu Ibu Anita Firmanti ke Bendungan Jatigede untuk penanaman pohon, kami langsung mengajukan pembangunan Jalan Lingkar Utara,” ujar Bupati Sumedang dalam keterangannya, Kamis (12/1).
Bupati mengatakan, meskipun Bendungan Jatigede lokasinya berada di Sumedang, tetapi manfaat yang paling besar untuk luar Sumedang.
“Untuk pembangunan tersebut, warga Sumedang harus berkorban pangabetahnya, pindah kehilangan pekerjaan, sawah dan lainnya,” katanya.
Oleh karena itu, Sumedang juga harus mendapatkan manfaat dan sejahtera dari proyek strategis nasional.
“Gayung bersambut, Tahun 2019, Pemkab Sumedang menyiapkan proposal dan pembangunan dimulai Tahun 2020 dengan alokasi anggaran Rp. 38 miliar oleh Kementrian PUPR. Namun karena Pandemi Covid-19, alokasinya terpangkas untuk penanganan Covid menjadi Rp 27 miliar,” tuturnya.
Ia menambahkan, pembangunan fisik jalan dengan titik 0 Kilometer di Kampung Eretan, Desa Kadujaya, Kecamatan Jatigede menuju Blok Ramping Desa Pajagan, Kecamatan Cisitu sepanjang 3,8 Kilometer dimulai Mei 2020.
“Alhamdulillah saat pandemi Covid waktu itu masih bisa membangun infrastruktur,” ungkapnya.
Dikatakan bupati, pembangunan dilanjutkan lagi Tahun 2021 dari Blok Warung Ramping, Desa Pajagan sampai ke Blok Karamat, Desa Cigintung, Kecamatan Cisitu sepanjang 2,4 Kilometer dengan anggaran Rp 17 miliar lebih.