Menu

Mode Gelap
Perputaran Ekonomi di West Java Festival 2024 Capai Rp70 Miliar Sekda Herman Suryatman: Fokus pada Program Utama untuk Peningkatan Indeks Kualitas Air Pemprov Jabar – Lembaga Penyiaran Kolaborasi Siap Produksi Bersama Konten Siaran Edukatif untuk Pilkada Anteng BIJB Buka Penerbangan Majalengka – Singapura Bey Machmudin Dorong Kecamatan Jadi Pusat Penggerak Pembangunan Daerah

Headline · 13 Feb 2023 10:26 WIB

Penista Al-Quran diamuk Massa di Pakistan hingga tewas


					Penista Al-Quran diamuk Massa di Pakistan hingga tewas Perbesar

ISLAMABAD (Pajajaran Ekspres) — Sabtu (11/2/2023), ratusan pemuda Pakistan memukuli seorang pria Muslim hingga tewas di kantor polisi.

Menghujat Al-Qur’an membuat korban dihukum mati. Pada hari Sabtu, polisi Punjab di distrik Nankana Sahib menangkap Mohammad Waris, 20 tahun, sebagai tersangka demi keselamatannya. Kerumunan massa menyerbu kantor polisi. Sebelum membunuh pria itu, mereka menyerang polisi dan menghancurkan fasilitas.

Kantor polisi tersebut hanya memiliki sedikit personel, kata juru bicara kepolisian setempat, Mohammad Waqas, kepada Reuters. Baca juga: Swedia Larang Pembakaran Al Qur’an Swedia Larang Pembakaran Al Qur’an-Kenapa? Dia mengklaim bahwa bala bantuan polisi mencegah kerumunan massa untuk membakar mayat korban. “Massa menyerbu kantor polisi dan memukuli pria itu hingga tewas,” kata seorang pejabat polisi lainnya, Waqas Khalid, kepada AFP.

Baca Juga :  Kolaborasi Dekranasda dan "S.id" Lambungkan Potensi Pasar Digital

“Mereka membakar mayatnya setelah membunuhnya,” katanya. Khalid mengklaim bahwa para pejabat sedang mencari para pembunuh pria tersebut. Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengkritik amuk massa dan memerintahkan kepala polisi Punjab untuk mendisiplinkan para petugas yang gagal menjaga tersangka di penjara.

Baca Juga :  Tingkatkan Ketahanan Siber, PTDI Perkuat Kerja Sama Dengan BSSN

Seorang pria menggunakan tangga untuk membuka pagar besar ketika ratusan anak muda mengepung fasilitas polisi dalam video yang beredar di media sosial. Massa menghancurkan jendela-jendela. Organisasi-organisasi hak asasi manusia menyatakan bahwa Pakistan menggunakan kasus-kasus penistaan agama untuk menyelesaikan dendam pribadi.

Massa menghakimi dan membakar seorang manajer manufaktur Sri Lanka pada Desember 2021 karena dianggap menistakan agama Islam. Enam tahun lalu, massa membunuh mahasiswa Universitas Mashal Khan karena mengunggah informasi yang menghujat agama secara online.

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Upaya Menurunkan Fatalitas Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Jasa Raharja Cirebon Aktif Dalam Forum Komunikasi Lalu Lintas

9 September 2024 - 18:59 WIB

Jasa Raharja Bersama Mitra Kepolisian Laksanakan Sosialisasi Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas (PPKL) di SMA Mathlaul Anwar Margahayu Kabupaten Bandung

9 September 2024 - 18:54 WIB

Jasa Raharja Jabar Santuni Korban Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan di Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang

9 September 2024 - 18:51 WIB

Jasa Raharja Samsat Rancaekek Lakukan Penjajakan Kerjasama Merchant Bersama Indomaret

9 September 2024 - 18:47 WIB

Jasa Raharja Turut Berpartisipasi Dalam Kegiatan Pembersihan Rambu Rambu Lalu Lintas

9 September 2024 - 18:43 WIB

Cegah Laka Lantas, Jasa Raharja Pasang Spanduk Himbauan Peringatan di Daerah Rawan Kecelakaan

9 September 2024 - 18:38 WIB

Trending di Berita Daerah