BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat merealisasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di tujuh sekolah, melalui APBD 2024.
Jumlah serupa, juga kembali ditargetkan dapat dibangun Pemprov Jabar, pada 2025 mendatang melalui APBD.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menuturkan, kehadiran PLTS atap di tujuh sekolah yang telah dibangun diharapkan dapat membantu pengelola sekolah, khususnya dalam mengurangi beban operasional biaya listrik.
“Juga menambah pengetahuan siswa,” ujar Bey Machmudin di Hotel Pullman, Kota Bandung, Kamis 21 November 2024.
Selain itu dia juga berharap, ada perusahaan yang dapat membantu untuk membangun PLTS atap di sekolah, melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
Mengingat biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan satu unit PLTS atap di sekolah, setidaknya perlu biaya sekitar Rp700 juta.
“Karena sangat baik, mengurangi polusi juga,” ucapnya.
Ketua DPRD Jabar Buky Wibawa Karyaguna menyambut baik, dengan adanya pembangunan PLTS atap di sekolah.
Dia memastikan, DPRD Jabar akan mendukung penuh baik dari sisi kebijakan, termasuk penganggaran, dalam membangun PLTS atap di sekolah-sekolah, seperti SMA dan SMK.
“Termasuk pengawasan dan berharap Provinsi Jawa Barat nanti jadi pelopor terbaik dalam sektor energi baru terbarukan ini,” terangnya.
Walaupun diakuinya tidak mudah, karena butuh investasi besar dalam merealisasikan pembangunan PLTS atap di sekolah.
Wajar sambung dia, dari masing-masing sekolah yang telah dibangun, baru terwujud 30 persen karena tingginya biaya investasi PLTS atap.
“Saya tadi tanya kenapa tidak 100 persen? Ternyata terbentur biayanya mahal. Instalasinya mahal,” ujarnya.