Menu

Mode Gelap
Perputaran Ekonomi di West Java Festival 2024 Capai Rp70 Miliar Sekda Herman Suryatman: Fokus pada Program Utama untuk Peningkatan Indeks Kualitas Air Pemprov Jabar – Lembaga Penyiaran Kolaborasi Siap Produksi Bersama Konten Siaran Edukatif untuk Pilkada Anteng BIJB Buka Penerbangan Majalengka – Singapura Bey Machmudin Dorong Kecamatan Jadi Pusat Penggerak Pembangunan Daerah

Berita Daerah · 24 Sep 2024 07:19 WIB

Dapat Nomor Urut 2, Cagub Jeje Wiradinata Fokus Sejahterakan Masyarakat Jabar


					Dapat Nomor Urut 2, Cagub Jeje Wiradinata Fokus Sejahterakan Masyarakat Jabar Perbesar

BANDUNG – Mendapat nomor urut dua pada kontestasi Pilgub Jabar 2024, pasangan calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Barat, Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja, tidak mempermasalahkannya.

Menurut calon Gubernur Jawa Barat Jeje Wiradinata, nomor tidak memiliki makna apa-apa.

Yang paling bermakna menurutnya, jika pada 27 November 2024 nanti, pasangan dari kubu PDI Perjuangan ini menjadi urutan pertama pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

“Yang bermakna itu nanti kalau tanggal 27 November urutan ke satu. Itu yang paling bermakna, karena yang nomor satu itu bisa membangun,”ucap Jeje usai pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon pada Pilgub Jabar, di Sekretariat KPU Jawa Barat, Senin (23/9) malam.

Baca Juga :  Budaya Sunda Jadi Role Model KPU Jawa Barat, Sukseskan Pilgub 2024

Jeje juga menambahkan, konsep yang diusung pasangannya adalah Jabar untuk Semua.

Mengingat saat ini banyak terjadi kesenjangan masyarakat di daerah, baik di sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

Ia mengatakan indeks- indeks pembangunan (IPM), ekonomi, kesehatan,dan lainnya sangat tidak merata antara daerah satu dengan lainnya, seperti terjadi di Bandung Raya, Rebana, dan Priangan timur. Konsep Jabar untuk semua kata Jeje, merupakan jawaban untuk memecahkan persoalan kesenjangan yang terjadi di setiap daerah.

Baca Juga :  Nahdliyin Muda Usulkan Ridwan Kamil-Ono Surono di Pilgub Jabar 2024

“Dan angka IPM, laju pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, rasio perkapita. Itu terjadi kesenjangan,”tegas dia kepada awak media.

Ia juga menyebutkan, jabatan Gubernur merupakan jabatan ambigu atau samar.

Gubernur tidak mempunyai rakyat langsung seperti halnya kepala daerah kabupaten/kota. Tugas gubernur nantinya adalah menekan kesenjangan tersebut agar tidak terlalu jauh atau jomplang.

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Korlantas POLRI dan PT Jasa Raharja Survey Jalur Tol Trans Jawa, Pastikan Kelancaran Arus Mudik dan Balik Idul Fitri 2025

8 Februari 2025 - 20:31 WIB

Jasa Raharja Gelar Rapat Forum Kecelakaan Lalu Lintas (FKLL) Bersama Stakeholder Kota Tasikmalaya

7 Februari 2025 - 16:41 WIB

Samsat Outlet Tritan Point Kota Bandung Pindah Lokasi, Tetap di Area Ruko Tritan Point

7 Februari 2025 - 16:37 WIB

Jasa Raharja Jawa Barat Kembali Turut Dalam Giat Pemeriksaan PKB di Samsat Cimahi Bersama Mitra Kerja Terkait

7 Februari 2025 - 16:32 WIB

Jasa Raharja Turut Dalam Giat Pemeriksaan PKB di Samsat Kabupaten Bandung I Soreang Bersama Tim Pembina Samsat Jawa Barat

7 Februari 2025 - 16:25 WIB

Jasa Raharja Bandung Hadiri Rapat Expose Kegiatan Disiplin Perlintasan di Kota Bandung Selama Tahun 2024

7 Februari 2025 - 13:30 WIB

Trending di Berita Daerah