BANDUNG – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bandung menekankan aspek keadilan jelang pelaksanaan pengundian nomor urut. Harapannya, semua paslon diberlakukan secara adil.
Hal itu diungkapkan Kordiv Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Bandung Muhamad Sopian, Minggu (22/9/2024). Ia menguraikan, ada sejumlah aspek yang bakal diawasi Bawaslu dalam pelaksanaan pengundian nomor urut untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 itu.
Utamanya adalah untuk memastikan kesesuaian dengan ketentuan pelaksanaan yang ada. “Yang jelas kegiatannya harus sesuai dengan ketentuan, itu yang kami awasi,” paparnya.
Sopian melanjutkan, salah satu aspek penting pengawasan itu adalah soal keadilan. Artinya semua paslon harus mendapat perlakuan yang adil.
Ia mencontohkan, keadilan itu bisa dilihat misalnya terkait jumlah masa pendukung.
“Kalau misal jumlah ditentukan 50 undangan, ya semua paslon harus 50,” sambungnya.
Keadilan itu menjadi penting karena paslon memiliki hak yang sama sebagai peserta pemilu.
“Jadi kami tekankan aspek keadilan kepada para paslon,” tuturnya.
Diketahui KPU Kota Bandung juga telah menetapkan secara resmi empat paslon untuk Pilkada Kota Bandung. Pertama adalah pasangan Haru Suandharu dengan Ridwan Dhani Wirianata. Mereka jadi pendaftar pertama di KPU. Keduanya diusung koalisi PKS, Gerindra, PPP, PBB, Ummat dan Perindo. Pasangan itu mengusung visi Bandung kota kreatif dunia yang maju, agamis, sejahtera, dan berkelanjutan menuju Indonesia emas 2045.
Berikutnya adalah pasangan Arfi Rafnialdi dan Yena Iskandar Ma’soem. Mereka diusung Partai Golkar, PSI, Partai Garuda, PAN, dan Hanura. Keduanya mengusung visi mewujudkan Kota Bandung yang nyaman, inklusif, maju dan berkelanjutan untuk mendukung kehidupan yang berkualitas.