Menu

Mode Gelap
Perputaran Ekonomi di West Java Festival 2024 Capai Rp70 Miliar Sekda Herman Suryatman: Fokus pada Program Utama untuk Peningkatan Indeks Kualitas Air Pemprov Jabar – Lembaga Penyiaran Kolaborasi Siap Produksi Bersama Konten Siaran Edukatif untuk Pilkada Anteng BIJB Buka Penerbangan Majalengka – Singapura Bey Machmudin Dorong Kecamatan Jadi Pusat Penggerak Pembangunan Daerah

Religi · 6 Jan 2023 10:55 WIB

Kisah Habil dan Qabil, Awal mula Kurban dan Tumpah darah pertama di Dunia


					Kisah Habil dan Qabil, Awal mula Kurban dan Tumpah darah pertama di Dunia Perbesar

CERITA HIKMAH — Kisah Qabil dan Habil bertutur, saat itu adalah awal mula dari sejarah perjalanan manusia di bumi. Karena jumlah manusia yang sangat terbatas.

Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan pernikahan dengan saudara yang bukan kembarannya. Ketika itu, manusia lahir selalu kembar lelaki dan perempuan, dengan hikmah untuk membangun peradaban di dunia. Namun, ternyata Qabil menginginkan calon istri Habil, hingga membuat keduanya berselisih. Untuk mengakhiri perselisihan, Nabi Adam ‘Alaihis Salam meminta mereka berdua untuk mempersembahkan kurban kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagai tanda diterimanya kurban, nantinya kurban tersebut akan dilalap api dari langit. Siapa yang kurbannya diterima Allah Subhanahu wa Ta’alas, maka dialah pemenangnya.

Baca Juga :  ASN di Jabar Didorong Perkuat Ibadah Sosial

Qabil adalah seorang petani yang bercocok tanam, sedangkan Habil merupakan seorang pemburu dan pengembala kambing. Ketika Qabil ingin memilih apa yang akan dia persembahkan sebagai kurban, hatinya membisikkan untuk memilih hasil panen yang paling buruk. Dia berkata pada dirinya, “Kalau memang api yang akan memakan kurbanku, untuk apa mengurbankan milikku yang terbaik?”

Akan tetapi, Habil berpikir dengan cara yang berbeda. Bahwa dia akan mempersembahkan hasil jerih payahnya sebagai hadiah kepada Allah Subhanahu wa Ta’alas yang telah menciptakannya, lantas mengapa tidak dia persembahkan miliknya yang paling baik? Dia pun memilih seekor domba yang sehat dan baik untuk dipersembahkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala itu Mahabaik, dan Dia tidak menyukai sesuatu kecuali yang baik pula. Kemudian mereka berdua meletakkan kurban mereka di atas gunung. Api lalu turun dari langit melahap kurban Habil, dan membiarkan begitu saja kurban milik Qabil. Dengan demikian, Habil pun berhasil mengungguli Qabil.

Artikel ini telah dibaca 392 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Diplomasi Tahu Gejrot Eratkan Hubungan Diplomatik Indonesia – Inggris

24 Agustus 2024 - 12:54 WIB

Bey Machmudin Terima Penghargaan sebagai Kepala Daerah Pendukung Pengelolaan Zakat Terbaik

10 Juli 2024 - 20:00 WIB

Bey Machmudin Syukuri, Pelaksanaan Keberangkatan Jamaah Haji Berjalan Lancar

18 Mei 2024 - 19:55 WIB

Bey Machmudin Minta BIJB Jamin Kenyamanan Jamaah Haji

3 Mei 2024 - 15:15 WIB

Bey Machmudin Sidak BIJB Kertajati, Pastikan Kesiapan Embarkasi Haji

3 Mei 2024 - 15:00 WIB

Bey Machmudin Minta Kenyamanan Jamaah Haji BIJB Kertajati Terjamin

28 April 2024 - 13:04 WIB

Trending di Beranda