BANDUNG – Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat Ade Afriandi mengungkapkan, pihaknya terus melakukan simulasi mematangkan persiapan, jelang pembukaan PPDB 2024 yang akan dilaksanakan pada pekan depan.
Dimana kata Ade, PPDB 2024 tahap satu dimulai pada 3-7 Juni untuk jalur zonasi dan afirmasi. Kemudian dilanjutkan di tahap dua, pada 24-28 Juni untuk jalur pindahan atau mutasi dan prestasi.
Simulasi yang dilakukan Disdik Jabar lanjut Ade, untuk mitigasi risiko terutama di wilayah tidak terjangkau internet, maupun siswa yang belum memiliki fasilitas alat elektronik. Mengingat pada saat ini, pelaksanaan PPDB 2024 dominan melalui online di Sapawarga dan situs resmi Disdik.
“Karena prinsipnya walaupun PPDB online, yang offline juga kami siapkan. Terutama untuk mereka yang masuk dalam kondisi seperti itu,” ujarnya usai penandatanganan pakta integritas di SMAN 8, Kota Bandung, Selasa 28 Mei 2024
Harapannya, dengan simulasi yang terus dilakukan secara simultan. Celah masalah dapat segera dikendalikan, sehingga pelaksanaan PPDB 2024 dapat berjalan lancar sesuai harapan.
“Oleh karena itu, sampai sebelum tanggal 3 kami terus melakukan simulasi, mengukur risiko terhadap gangguan pelayanan PPDB online,” ucapnya.
Mengenai kuota sekolah, Ade memastikan tidak ada masalah. Sebab daya tampung SMA dan SMK negeri maupun swasta, bila ditotal secara keseluruhan sudah 103 persen. Sehingga dipastikan, tidak ada anak yang bakal tidak kebagian kursi sekolah.
“Artinya tidak perlu khawatir. Antara negeri dan swasta bisa menyediakan fasilitas untuk pelayanan pendidikan. Tetapi tentu di calon peserta didik baru, tidak semua ingin SMK. Tidak semua ingin masuk SMA, karena data yang ada memang betul. Jumlah SMK lebih besar dari SMA,” imbuhnya.