CIMAHI – Fakultas Kedokteran Universitas JenderalAchmad Yani (UNJANI) menggelar program sosialisasi dan pelatihan tentang mitigasi bencana bagi pengurus, anggota Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun(PPPSRS) Apartemen The EDGE Cimahi dan warga sekitar pada Sabtu, 25 Oktober 2025 kemarin.
Kegiatan ini merupakan agenda pengabdian masyarakat yang dilaksanakanoleh Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Fakutas Teknik Unjani, yang mendapatkan dukungan dari LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani.
Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mengenai sistem mitigasibencana, dan cara memberikan bantuan hidup dasar karena pengurus dan warga apartemen tinggal dan banyak menghabiskan waktunyasehari-hari di gedung bertingkat sebagaitempat tinggal.
Anggota PPPSRS The Edge Dulianan Lumbanraja, SH., M.Kn., menyatakan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Tim PKM FK Unjani, serta memberi dukungan penuh terhadap penyelenggaraan kegiatan edukasi ini karena memang diperlukan oleh warga mengingat wilayah kami berada di sekitar patahan sesar lembang.
“Penyampaian para pemateri dan para instruktur juga sangat jelas dan mudah dipahami. Dia berharapakan ada lagi kegiatan kegiatan serupa yang bisameningkatkan pengetahuan para warga,” ujarnya.
Tim Pengabdian Masyarakat FK UNJANI diketuai oleh Dr.Hj. Indarti Trimurtini dr., M.Kes MMRS.,PAK. ketua bersama beberapa dosen Fakultas Kedokteran dan Fakultas Tehnik Unjani, serta para dokter muda dari FK UNJANI menyelenggarakan edukasi ini untuk melakukan sosialisasi dan simulasi dalam upaya mencapai tujuan pembangunan manajemen mitigasi bencana di lingkungan gedung apartemen, sehingga kegiatan ini dapat meningkatkan kewaspadaan warga sebagai prototipe masyarakat yang siapsiaga dan tanggap bencana.
Kota Cimahi termasuk wilayah rawan gempa akibat letak geografisnya yang berada dekat Sesar Lembang, salah satu sesar aktif di Jawa Barat. Potensi gempa bumi cukup besar denganmagnitudo yang dapat mencapai 7 hingga 8 skala Richter.
Gempa ini berpotensi menimbulkan kerusakan signifikan terutama pada infrastruktur dan bangunan yang tidak tahan gempa.
Hal tersebut mendorong Tim Pengabdian Masyarakat FK UNJANI untuk menggelar simulasi gempa, sosialisasimitigasi, serta menyusun sistem peringatandini (Early Warning System/EWS) untukmeningkatkan kesiapsiagaan masyarakatmenghadapi potensi bencana tersebut, khususnya bagi para warga yang tinggal di Apartemen The Edge Kota Cimahi.
Materi yang dipaparkan dalam sosialisasiantara lain tentang :
1. “Mitigasi Bencana”, yang disampaikanoleh Glen Glady, dr., MMB,
2. “Tatacara Evakuasi Korban yang Benar” oleh Fransiska Ambarukmi P, dr., MKesPAK(K),
3. “Bantuan Hidup Dasar” disampaikan oleh Mayjen TNI (Purn) Dr. PrihatiPujowaskito, dr., Sp.JP(K).,FIHA MMRS
4. “Jalur evakuasi pada Gedung bertingkatYang disampaikan oleh Dr. Hj. Indarti Trimurtini dr., M.Kes MMRS., PAK
5. “ Cara kerja Early Warning System/EWS oleh Irvan Budiawan, ST., MT
Selanjutnya peserta juga diberi kesempatan melakukan simulasi secara langsung kewaspadaan terhadap bencana gempa bumi, dan pertolongan pertama memberikan bantuan hidup dasar. Tim juga memberikan alat Early Warning System/EWS yang merupakan karya dari Tim Pengmas Fakultas Tehnik Unjani dibawah bimbingan Irvan Budiawan, ST., MT dan Ade Sena Permana ST., MT.
Seluruh narasumber dan Tim yang terlibat pada kegiatan ini merupakan staf pengajarFakultas Kedokteran dan Fakultas Teknik UNJANI. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 110 peserta yang antusias mengikutikegiatan hingga acara berakhir.
Para peserta merasa senang dan bersemangat mengikuti kegiatan ini. Menurut mereka, materi yang disampaikan cukup jelas dan mudah dipahami, kiat-kiat yang diberikan sangat bermanfaat, dan yang terpenting materi-materi tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka sebagai serangkaian upaya untuk meminimalisir kerugian dan korban pada saat terjadi bencanakhususnya di lingkungan tempat tinggaldan gedung bertingkat.
Pengurangan Risiko Bencana (PRB) adalah serangkaian upaya mencakup mitigasi dan kesiapsiagaan, yang menjadibagian dari kesadaran menghadapiancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No. 21 tahun 2008 tentang penanggulanganbencana). Salah satu sub-sistemkesiapsiagaan adalah pembuatan PROTAP (Prosedur Tetap) mengenai penanganansaat bencana. Hal ini wajib dipahami, mengingat ketika terjadi bencana seringkali masyarakat sangat minim pengetahuan tentang apa yang harusmereka lakukan, dan ke mana merekaharus menyelamatkan diri ketika bencana terjadi.
Kemampuan warga masyarakat merespon ketika terjadi bencana alam, yang terjadi pada saat beraktivitas, kesiapsiagaan mereka melalui pelatihandan edukasi, menjadi hal penting sebagaibagian preventif sebelum terjadinya bencana.































