BANDUNG – Program makan siang bergizi yang menjadi janji kampanye Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Bagaimana tidak, rencana pemangkasan anggaran untuk program tersebut menjadi sorotan utama mengingat dari yang semula di rencanakan Rp. 15.000 per anak di pangkas menjadi Rp. 7500 per anak, sontak saja hal itupun menuai kegaduhan di masyarakat.
Kendati demikian menurut, Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu, terlalu dini jika masyarakat sudah terprovokasi padahal pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pun belum di lantik.
Menurutnya, masyarakat perlu memberikan ruang bagi Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk membangun skema terbaik, sehingga janji kampanye yang dulu di sampaikan bisa di realisasikan.
“Kan pemerintahan baru juga belum ya, jadi saya kira ya kasih ruang dulu aja, kan pemerintahan pak prabowo nya juga belum di lantik juga, jadi ya udah kita tunggu di lantik aja dulu denga DPR RI yang baru, kabinet yang baru, nah baru gimana pertanggung jawaban janji janjinya kepada masyarakat seperti apa, saya kira kalau sekarang masih terlalu dini ya mengomentari itu,”katanya. Rabu (24/7/2024).
Lebih lanjut dikatakan Haru, kunci penting yang harus di perhatikan pemerintah yakni keterbukaan, mengingat kepercayaan publik menjadi hal yang sangat penting dalam membangun NKRI.
“Saya kira kalau sudah jadi janji kan harus di penuhi, jadi itu yang beneran baik, memang kalau tidak sanggup ya harus bilang, intinya terbuka lah, dengan masyarakat itu harus terbuka. Pemerintahan itu kan harus good goverment dan trusted,”terangnya.