Menu

Mode Gelap
Nahdliyin Muda Usulkan Ridwan Kamil-Ono Surono di Pilgub Jabar 2024 Sekda Herman Suryatman: Operasi Pasar Bersubsidi Tuntas H-4 Lebaran Pastikan Keselamatan dan Kenyamanan, Perhatikan Aturan Bagasi Penumpang Whoosh Sehari Dilantik, Sekda Herman Suryatman Langsung Rapat secara Maraton Bey Machmudin Harap Kontribusi Bank BJB Semakin Besar dalam Pembangunan Jabar

Life Style · 31 Mar 2023 10:07 WIB

Meraih Faidah Puasa dalam Aspek Agama, Sosial, dan Kesehatan


					Foto: Ilustrasi Perbesar

Foto: Ilustrasi

(Edisi Ramadhan) — Ramdhan adalah bulan suci umat Islam yang penuh rahmat dan ampunan. Di dalamnya tersimpan ajaran-ajaran adiluhung untuk melatih diri dan penyucian jiwa (riyadhatun nafs wa tazkiyatun nafs). Artinya, Ramadhan bukanlah “bulan kosong”, yang tidak bisa kita raih apa pun di dalamnya, namun tersimpan banyak faidah dan pelajaran. Karena itu, sangat rugi orang-orang yang menjumpainya, namun tidak bisa mendapatkan apa-apa di dalamnya.

Salah satu faidah yang bisa diraih di bulan Ramadhan adalah melalui puasa. Dengan berpuasa, kita semua memiliki hubungan yang sangat privat dengan Allah swt, berbeda dengan ibadah-ibadah lain pada umumnya. Karena itu, puasa menjadi satu-satunya ritual ibadah yang mendapatkan balasan langsung dari-Nya secara sangat spesial. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah saw dalam hadits qudsi:

Baca Juga :  Lantik 12 Pejabat ASN, Wali Kota Bandung: Pemimpin Harus Jadi Teladan

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَهُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ إِنَّمَا يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ مِنْ أَجْلِي

Artinya, “Semua amal ibadah manusia adalah untuknya kecuali puasa, karena puasa hanya untuk-Ku (Allah), dan Aku-lah yang akan langsung membalasnya. Ia meninggalkan makan dan minumnya semata untuk-Ku.” (HR Al-Bukhari dan Ahmad).

Baca Juga :  Dramatis ... Penumpang melahirkan di atas KA Kahuripan

Berdasarkan hadits ini, Syekh Abul Hasan Al-Mubarakfuri mengatakan bahwa puasa merupakan ibadah privat yang hanya diketahui oleh Allah swt dan orang yang menjalaninya semata. Karena itu, puasa menjadi satu-satunya ibadah yang paling minim bercampur dengan sifat riya (ingin dipuji), sebab dimensi puasa adalah niat dalam hati, bukan gerakan anggota badan  sebagaimana ibadah lainnya. (Syekh Abul Hasan, Mir’atul Mafatih Syarhu Misykatil Mashabih, [Beirut, DKI], juz VI, halaman 406).

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Jasa Raharja Turut Dalam Kegiatan Pelaksanaan Penambahan Loket Khusus Pendaftaran Kendaraan Listrik di Samsat Rancaekek

18 Mei 2024 - 09:29 WIB

Koordinasi Jasa Raharja Jawa Barat Dengan Bapenda Jawa Barat

17 Mei 2024 - 20:24 WIB

Jasa Raharja Jawa Barat Menghadiri Rapat Koordinasi Tim Pembina Samsat Provinsi Jawa Barat

17 Mei 2024 - 19:56 WIB

Jasa Raharja Purwakarta dan SMKN Darangdan Purwakarta melaksanakan kegiatan Pengajar Peduli Keselamatan Berlalu Lintas (PPKL)

16 Mei 2024 - 21:26 WIB

Tingkatkan Kepatuhan Masyarakat Jasa Raharja Dan Tim Pembina Samsat Kota Bekasi Gelar Sosialisasi Di Kelurahaan Jatiwaringin

16 Mei 2024 - 20:31 WIB

Jasa Raharja Kabupaten Bandung Santuni Ahli Waris Kecelakaan di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat

16 Mei 2024 - 09:32 WIB

Trending di Berita Daerah